Perkondisian
Berikut adalah contoh penggunaan switch case
dalam JavaScript, bersama dengan contoh-contoh sebelumnya:
if Statement:
let nilai = 80;
if (nilai >= 70) {
console.log("Selamat! Anda lulus ujian.");
}
if...else Statement:
let nilai = 60;
if (nilai >= 70) {
console.log("Selamat! Anda lulus ujian.");
} else {
console.log("Maaf, Anda belum lulus ujian.");
}
else if Statement:
let nilai = 55;
if (nilai >= 80) {
console.log("Nilai Anda sangat bagus.");
} else if (nilai >= 60) {
console.log("Nilai Anda lumayan, perlu ditingkatkan lagi.");
} else {
console.log("Anda perlu belajar lebih giat lagi.");
}
Ternary Operator:
let umur = 25;
let status = (umur >= 18) ? "Dewasa" : "Anak-anak";
console.log("Status: " + status); // Output: Dewasa
Dalam contoh-contoh di atas, kita menggunakan pernyataan if
, else if
, dan else
untuk mengevaluasi kondisi dan menjalankan blok kode yang sesuai berdasarkan kondisi. Ternary operator juga digunakan untuk menulis pernyataan kondisional dalam satu baris.
Switch Case Statement:
let nilai = 'A';
switch (nilai) {
case 'A':
console.log("Excellent!");
break;
case 'B':
console.log("Good job!");
break;
case 'C':
console.log("You can do better!");
break;
default:
console.log("Sorry, we don't recognize your grade.");
}
Dalam contoh switch case
di atas, nilai yang dievaluasi dibandingkan dengan beberapa nilai yang mungkin dalam pernyataan switch
. Jika nilai tersebut cocok dengan salah satu kasus, blok kode yang sesuai dengan kasus tersebut akan dieksekusi. Jika tidak ada kecocokan, blok kode dalam default
akan dieksekusi. break
digunakan untuk menghentikan eksekusi setelah setiap kasus.
Last updated